
Kenali Ciri-ciri Kolesterol Rendah, Salah Satunya Adalah Depresi
Klinik Ultra Medica, Surabaya – Kolesterol merupakan zat lemak yang dapat ditemukan pada hampir semua sel dalam tubuh. Kolesterol sendiri diproduksi oleh organ hati, konsumsi berbagai jenis makanan hewani seperti daging, susu, serta produk turunannya.
Kolesterol seringkali dianggap berbahaya dan merupakan penyebab timbulnya berbagai macam penyakit. Akan tetapi, tubuh manusia tetap membutuhkan zat ini untuk membangun sel, reproduksi hormon, serta membantu produksi vitamin.
Secara umum, kolesterol terdiri atas dua jenis, yaitu:
▶ Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) atau disebut juga kolesterol baik.
▶ Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau disebut juga kolesterol jahat.
Ciri-Ciri Kolesterol Rendah
Seseorang dikatakan mengalami kondisi kolesterol rendah apabila kadar kolesterol total pada darah kurang dari 120 mg/dL, atau kadar kolesterol LDL di bawah 50 mg/dL. Efek dari kolesterol rendah dapat berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik seseorang dengan berbagai gejala seperti:
1. Depresi
Selain kolesterol dalam darah, otak merupakan organ yang paling kaya dengan kolesterol, sehingga mengalami kekurangan kolesterol otak dan asam lemak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Salah satu dampaknya adalah gejala depresi yang mudah dialami oleh banyak orang, sebab depresi dapat meningkatkan resiko kematian akibat bunuh diri.
Bagi yang menjalankan program diet juga sebaiknya tetap melakukan konsultasi dengan dokter agar komposisi kebutuhan kolesterol dalam tubuh tetap seimbang.
2. Kecemasan
Menurut psikolog Duke Edward Suarez, PhD dilansir dari Eat This, Not That! Mengatakan bahwa kecemasan dapat menjadi gejala lain dari kadar kolesterol yang terlalu rendah.
“Meskipun kami tentu saja tidak menganjurkan bahwa wanita menikmati makanan berlemak tinggi, data kami menunjukkan bahwa wanita dengan kolesterol rendah secara alami dapat mengurangi manfaat dari meningkatkan kolesterol mereka melalui langkah-langkah diet sehat seperti mengonsumsi lebih banyak ikan atau minyak ikan." Imbuhnya.
3. Kelahiran prematur
Sebuah studi di tahun 2015 menjelaskan bahwa salah satu dampak dari kolesterol rendah juga dapat mempengaruhi janin di mana mengakibatkan bayi terlahir secara prematur. Hal ini dijelaskan bahwa kekurangan kolesterol sama bahayanya dengan kelebihan kolesterol.
Meski begitu diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini seperti mereplikasi hasil serta memperluasnya ke kelompok lain. Maka saran terbaik adalah tetap mengikuti panduan dari dokter serta penyedia layanan kesehatan untuk kondisi selama hamil.
4. Stroke hemoragik
Suatu pengobatan tak jarang memberi dampak pada bagi tubuh, salah satunya adalah strategi pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dengan diet dan mengkonsumsi statin. Obat-obatan tersebut menurut Pamela Rist, ScD, dari Brigham and Women's Hospital di Boston dan anggota American Academy of Neurology dapat memberikan resiko rendahnya kolesterol jika tidak dikontrol terutama bagi wanita yang memiliki resiko stroke lebih tinggi.
5. Kanker
Kadar kolesterol yang rendah juga dapat menjadi sebuah indikasi adanya kanker yang tidak terdeteksi. Dalam studinya, Dr. Demetrius Albanes, peneliti senior di national Cancer Institute, bagian dari National Institute of health menjelaskan bahwa dalam kesehatan masyarakat, timnya menemukan kadar kolesterol ‘baik’ yang lebih tinggi tampaknya melindungi semua jenis kanker.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol?
Pada dasarnya, pemeriksaan kolesterol tidak perlu menunggu gejala muncul baru melakukan pengecekan. Lebih baik memiliki inisiatif atau dilakukan sedini mungkin secara berkala.
Dilansir dari The American Heart Association, ketika seseorang telah memasuki usia 20 tahun, pengecekan kolesterol sebaiknya dilakukan setiap 5 tahun sekali. Untuk beberapa kasus jika kolesterol terlalu tinggi atau rendah, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan kolesterol secara berkala dengan jangka waktu tertentu yang lebih pendek
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol antara lain adalah puasa selama 9-12 jam sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan mendapatkan nilai basal kolesterol tanpa intervensi.